SIKECIL

Minggu, 17 Mei 2015

Ajari si Kecil bersikap sopan


Dear Bunda, seiring dengan bertambahnya usia, si Kecil semakin mampu mengikuti petunjuk dan senang sekali menunjukkan sikap yang sopan. Di sekolah misalnya, si Kecil akan selalu diminta untuk diam, mengantre dan mengacungkan jari saat ditanya guru. Berikut cara untuk membantu si Kecil bersikap sopan:
1. Bicarakan tentang harapan.
Keterampilan berbahasa si Kecil memang terus berkembang, sehingga Bunda bisa bertanya padanya tentang bagaimana seharusnya kita menjaga sopan santun. Beritahu apa harapan Bunda, dan dengarkan apa yang sulit dia lakukan. 
Bila ia tidak bisa duduk diam saat anggota keluarga lain menghabiskan makan malam, biarkan dia meninggalkan meja makan untuk bergerak ke sana sini. Hanya saja, ia harus berada di dalam jangkauan pandangan Bunda.

2. Jaga batasan-batasan. 
Mungkin Bunda tergoda untuk mengatakan pada si Kecil bahwa Bunda sedih ketika ia mengatakan baju Bunda jelek. Meski begitu, tetap berusahalah membuka diskusi tentang apa yang bisa dan tidak bisa diterima. 
Cara yang lebih baik untuk mengatasinya adalah mengatakan, “Tidak sopan untuk berbicara dengan Mama seperti itu.” Mengajarkan si Kecil sopan santun merupakan proses yang berlangsung terus menerus. Cobalah untuk bersabar dan tetap yakin bahwa si Kecil bisa melakukannya di usia ini. 
Waktu dan kesabaran Bunda akan terbayar kelak, misalnya nanti setiap kali si Kecil mengatakan, “Tolong…..” atau menggunakan serbet saat makan (tanpa Bunda suruh!).

Sumber : Parenting
Gambar : Pixabay free image

di ambil dari cussons mum & me indonesia


Mengapa Sebelum Usia 1 Tahun, si Kecil Belum Boleh Dikasih Madu?

Mengapa Sebelum Usia 1 Tahun, si Kecil Belum Boleh Dikasih Madu? 
Bunda, berikut ini alasan mengapa madu tidak boleh diberikan pada si Kecil sebelum usia 1 tahun.Pemanis alami yang didapat dari lebah ini diduga memiliki kandungan spora Clostridium botulinum yang diperoleh ketika lebah mengambil makanan dari tanah atau tumbuhan. Spora Clostridium botulinum yang terdapat pada madu akan dapat bertahan hidup pada usus dan mengeluarkan racun botulinum.
Pada dasarnya, senyawa botulinum tidak berbahaya untuk orang dewasa. Hal ini dikarena sistem pencernaan orang dewasa memiliki tingkat keasamaan yang cukup tinggi untuk menghilangkan efek racun dari senyawa botulinum. Hanya saja, lain halnya yang terjadi pada bayi dengan usia kurang dari satu tahun, organ pencernaan bayi diusia ini masih belum matang, termasuk kadar asam dalam usus yang masih begitu lemah sehingga belum cukup kuat dalam menangkal efek dari racun botulinum yang ada pada madu.